Everyone Can Umrah

Everyone Can Umrah

Jemaah Umrah Indonesia Pengguna Vaksin Sinovac Tidak Wajib Booster, tapi Harus Ikuti Aturan Ini .

Kategori : , Ditulis pada : 10 Januari 2022, 11:35:54

TRIBUNKALTARA.COM, JAKARTA – Calon jemaah umrah asal Indonesia yang sudah vaksin Sinovac tidak wajib melakukan vaksin dosis 3 atau vooster, tapi harus mengiuti aturan ini.

Hal tersebut disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal AMPHURI, Rizky Sembada seperti dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (6/1/2022).

Rizky Sembada mengatakan Pemerintah Arab Saudi tidak mewajibkan vaksin booster bagi jemaah yang sudah mendapat vaksin Sinovac dan Sinopharm.

Ketentuan itu berdasarkan apa yang ada dalam buku panduan penyambut kedatangan jemaah haji atau Muassasah.

"Jadi tidak ada kewajiban booster bagi Sinovac, yang penting sudah dua kali (vaksin). Vaksinasi dosis kesatu dan kedua, sudah bisa berumrah," kata Rizky pada webinar series update dari terkait pelaksanaan umrah, Rabu (5/1/2022).

Sebelumnya, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) telah mengutus team advance untuk memberikan informasi terbaru seputar pelaksanaan haji dan umrah langsung dari Tanah Suci.

Meski tidak harus booster lanjut Rizky, Jemaah umrah pengguna vaksin Sinovac dan Sinopharm harus menjalani karantina 3-5 hari setelah sampai di Arab Saudi untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Adapun karantina memang itu merupakan kebijakan internasional dan kebijakan nasional di Arab Saudi," katanya.

Sebelumnya, Bendahara Umum AMPHURI Tauhid Hamdi mengatakan ada perbedaan masa karantina antara calon jemaah umrah yang mendarat (landing) di Madinah dan mendarat di Jeddah.

Ada dua jenis hotel berdasarkan informasi Tauhid, yakni hotel non-karantina dan hotel karantina.

Berbeda dengan jemaah umrah pengguna vaksin yang disarankan pemerintah Saudi, yakni Astrazeneca, Moderna, Pfizer, Johnson and Johnson.

Mereka yang menggunakan vaksin sesuai aturan Pemerintah Saudir tidak perlu lagi menjalani karantina.

Sedangkan, calon jemaah umrah yang menggunakan vaksin selain dari empat jenis tersebut, wajib menjalani karantina 3-5 hari, lalu melakukan tes PCR untuk menunjukkan hasil negatif.

Calon jemaah umrah juga akan dibagikan gelang untuk menandakan jemaah umrah/haji atau warga setempat.

Mereka yang memiliki gelang, katanya, akan diizinkan masuk masjid Nabawi. Sementara yang tidak memiliki gelang harus mengunduh aplikasi ‘Tawakkalna’ (aplikasi resmi pencegahan penularan Covid-19 yang dimiliki pemerintah Saudi).

"Tidak semua pintu dibuka di masjid Nabawi, hanya ada beberapa pintu untuk mengecek Tawakalna dan gelang. Itu yang dipakai untuk masuk ke dalam masjid," Tauhid.

Masjid Nabawi menerapkan physical distancing sejauh 1,5 meter per orang dan ada petugas yang menegur jika ada jamaah yang tidak menjaga jarak.

Tauhid mengatakan, sistem yang dibangun Arab Saudi selama pandemi membuat ibadah lebih khusyuk, karena tidak berdesak-desakan.

"Perlu diketahui kalau kita masuk Masjid Nabawi harus memperlihatkan Tawakkalna dan gelang yang kita pakai," ujarnya.

Jemaah umrah wajib menggunakan masker di tempat umum. Denda 1.000 real akan dikenakan kepada jemaah umrah yang tidak menggunakan masker


Sumber :

https://kaltara.tribunnews.com/2022/01/06/jemaah-umrah-indonesia-pengguna-vaksin-sinovac-tidak-wajib-booster-tapi-harus-ikuti-aturan-ini?page=all

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id