Everyone Can Umrah

Everyone Can Umrah

Keistimewaan Ilmu dan Pentingnya Akhlak Mulia dalam Islam

Kategori : Khazanah Islam, Ditulis pada : 18 Juli 2023, 09:00:22

Tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mengejar pendidikan, baik dalam ilmu agama maupun ilmu umum. Ada yang memilih untuk belajar dan ada yang terlibat dalam kegiatan lain. Allah berfirman dalam QS At Taubah ayat 122:

ومَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَائِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا

Artinya : “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya.”

Namun, ketiadaan kesempatan tersebut tidak menghalangi seseorang untuk mencapai keunggulan dengan pengetahuan yang dimilikinya. Sejarah mencatat contoh seperti Abu Hurairah, yang banyak belajar atau menghabiskan waktunya untuk menuntut ilmu, sementara Khalid bin Walid tidak demikian dan beliau memilih sibuk dengan perang. Meskipun keduanya memiliki perbedaan dalam hal ilmu dan waktu yang mereka habiskan, mereka tetap bisa mencapai derajat yang mulia dengan pengetahuan yang mereka miliki.

Pada zaman ini, kita sering melihat orang-orang yang senang belajar seperti Abu Hurairah, dan juga orang-orang yang sibuk berperang seperti Khalid bin Walid untuk bertahan hidup. Menariknya, orang-orang dengan karakteristik seperti Khalid, yang memiliki akal sehat dan pengetahuan yang cukup, tetap menunjukkan sikap hormat, sopan, dan santun dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Ketika berinteraksi dengan orang yang lebih tua, mereka secara spontan menunjukkan rasa hormat, dan ketika bertemu dengan orang yang lebih muda, mereka menunjukkan sikap saling menyayangi. Dengan segala kekurangan yang mereka miliki, mereka mampu menutupinya dengan sikap yang bijak dan arif, sehingga akhirnya mereka disenangi dan dicintai oleh semua orang.

Pada zaman Rasulullah SAW, terdapat kisah yang menjadi contoh bagi umat Islam. Ketika sekelompok orang membawa jenazah seorang Yahudi di depannya, Rasulullah SAW dengan hormat berdiri untuk menghormati jenazah tersebut, meskipun berbeda keyakinan. Sikap mulia ini menunjukkan bahwa setiap manusia layak dihormati dan dihargai.

Namun, saat ini terlihat kurangnya contoh akhlak mulia dari generasi salaf. Istilah ini adalah sebutan untuk generasi yang hidup pada abad pertama sampai ketiga Hijriah (sahabat, tabi’in dan tabi’ tabi’in). Dalam hadis disebutkan generasi salaf adalah sebaik-baik generasi.

خَيْرَ أُمَّتِـي قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

“Sebaik-baik umatku adalah pada masaku. Kemudian orang-orang yang setelah mereka (generasi berikutnya), lalu orang-orang yang setelah mereka.” (Shahih Al-Bukhari, No. 3650)

Orang-orang yang mengklaim berilmu dan mengikuti sunnah seringkali tidak memperhatikan akhlak yang diajarkan oleh para ulama salaf. Mereka seringkali bersikap sinis dan merendahkan orang lain dalam berbicara dan mengkritik, hal ini sebenarnya bertentangan dengan ajaran Islam. Seharusnya, semakin luas ilmu seseorang, semakin rendah hati dan tawadhu'. Rasulullah SAW diutus untuk membawa perubahan sosial melalui akhlak yang baik. Di dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ

Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.” (HR. Al-Baihaqi).

Jadi, jika kita diberi keistimewaan dalam bidang ilmu dan kecerdasan, kita tidak boleh sombong, tetapi harus tetap rendah hati. Kita harus mengambil contoh dari akhlak mulia Rasulullah SAW dan generasi salaf. Akhlak yang baik adalah pembeda antara umat Nabi Muhammad SAW dan umat terdahulu. Jika kita memiliki pengetahuan dan kecerdasan, kita harus menunjukkan sikap yang sopan, ramah, dan berbudi kepada semua orang. Kita tidak boleh merendahkan orang lain, terlepas dari tingkat pendidikan mereka. Setiap orang memiliki kelebihan dan keunikan masing-masing, dan kita harus menghormati dan menghargai itu.


Sumber: https://bincangsyariah.com/khazanah/belajar-akhlak-dari-generasi-terbaik/

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id